EKP - UNIMAL | Lhokseumawe - Prodi Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syariah Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk Pelatihan Merangkai Ranup Seulaseh pada 28 Juni 2024. Kegiatan ini bertempat di Gampong Blang Pulo, Lhokseumawe, dengan tujuan utama melestarikan budaya Aceh sekaligus memberdayakan perempuan sebagai pelaku utama tradisi ini.
Pelatihan ini diadakan oleh tim pengabdian dari Program Studi Ekonomi Pembangunan dan Ekonomi Syariah Universitas Malikussaleh. Ketua pelaksana pengabdian, Noviami Trisniarti, yang juga merupakan dosen Prodi Ekonomi Pembangunan, menyampaikan bahwa pelatihan ini dirancang untuk melibatkan masyarakat dalam pelestarian kearifan lokal, terutama ranup seulaseh yang memiliki nilai filosofis mendalam dalam tradisi Aceh.
Dalam pelatihan tersebut, peserta mendapatkan bimbingan langsung dari Dr. Fanny Nailufar, dosen Ekonomi Pembangunan Universitas Malikussaleh, yang bertindak sebagai tutor. Dr. Fanny menjelaskan filosofi budaya ranup seulaseh sebagai simbol kebersamaan, cinta kasih, dan kehormatan, serta memberikan panduan teknis merangkai ranup sebagai peluang usaha yang menjanjikan.
Sebanyak 15 peserta, yang terdiri dari ibu rumah tangga dan remaja putri Gampong Blang Pulo, mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Pelatihan meliputi diskusi interaktif, demonstrasi, dan praktik langsung dalam merangkai ranup model kupiah meukeutop, sebuah simbol budaya Aceh. Selain itu, peserta juga mendapat wawasan tentang bagaimana memanfaatkan kearifan lokal ini sebagai usaha ekonomi kreatif.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat dapat semakin menyadari pentingnya melestarikan tradisi lokal dan memanfaatkan keterampilan yang diperoleh untuk meningkatkan perekonomian keluarga," ungkap Noviami Trisniarti.
Di akhir kegiatan, hasil karya peserta dievaluasi, dan penghargaan diberikan kepada tiga karya terbaik. Kegiatan ini tidak hanya berhasil meningkatkan keterampilan teknis peserta, tetapi juga mendorong semangat mereka untuk menjaga tradisi dan kearifan lokal agar tetap hidup di tengah arus modernisasi. [Z]
